Ekosistem dan Komponen Penyusunnya

Ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. 

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dalam suatu ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu), jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Apa saja komponen-komponen penyusun Ekosistem ?


Suatu ekosistem disusun oleh dua komponen utama yaitu komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup dan komponen abiotik meliputi lingkungan fisik dan kimia (lingkungan tak hidup).

1. Komponen Biotik

Komponen biotik suatu ekosistem meliputi semua jenis makhluk hidup, baik berupa tumbuhan, hewan, jamur, maupun mikroorganisme lain. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.

Berdasarkan peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi komponen autotrof, heterotrof, dan pengurai.

a. Komponen autotrof

Komponen autotrof adalah organisme yang mampu mensintesis makanan sendiri berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen yang menyediakan makanan bagi
organisme heterotrof. Komponen autotrof yang utama adalah berbagai tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotroph

Komponen heterotrof merupakan organisme yang memperoleh makanan atau bahan organik dengan memakan organisme lain atau sisa-sisanya. Organisme heterotrof tidak
dapat mensintesis makanan sendiri, sehingga makanan selalu diperoleh dari organisme lain, misalnya herbivora memperoleh makanan dari tumbuh-tumbuhan dan karnivora memperoleh makanan dari mangsanya. Contoh komponen heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan
mikroba.


c. Detrivor dan Pengurai (dekomposer)

Detrivor adalah komponen ekosistem yang memakan detritus atau sampah, sedangkan pengurai adalah organisme heterotrof yang memperoleh makanan dengan menguraikan bahan organik berupa sisa-sisa organisme yang telah mati. Organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Contoh detrivor adalah cacing tanah, sedangkan contoh pengurai adalah bakteri dan
jamur saprofit.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah segala sesuatu di luar makhluk hidup, terdiri dari komponen fisik dan kimia. Komponen fisik meliputi substrat, media, atau faktor fisik yang diperlukan untuk menunjang kehidupan, sedangkan komponen kimia berupa kondisi-kondisi yang mendukung kehidupan makhluk hidup.

Beberapa komponen abiotik yang memengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.

Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi yang terjadi di dalam makhluk hidup. Setiap jenis makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kehidupannya sehingga ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Pada hewan poikiloterm, suhu tubuhnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya. Sedangkan hewan homeoterm suhu tubuhnya relatif tetap meskipun suhu lingkungan berubah-ubah.

b. Sinar matahari, mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu Bumi. Sinar matahari juga diperlukan oleh tumbuhan (produsen) untuk
melakukan fotosintesis.

c. Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan untuk tumbuh, berkecambah, dan penyebaran biji. Bagi hewan dan manusia, air diperlukan untuk minum, sarana hidup, dan tempat hidup bagi hewan air. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsurunsur penting bagi kehidupan organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian tempat, menentukan jenis organisme yang hidupdi tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang, perbedaan garis lintang menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada jenis-jenis organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Demikian tadi penjelasan secara ringkas mengenai ekosistem dan komponen-komponen penyusunnya yang secara garis besarnya terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen biotik dan komponen abiotik yang saling berinteraksi.

Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar ya


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar