Pewarisan sifat pada manusia [ hereditas manusia] pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pewarisan sifat pada mahkluk hidup lainnya. Beberapa pola Hereditas Pada Manusia yang sering dibahas dan dipelajari oleh siswa di Indonesia antara lain:
1. Penentuan
Jenis Kelamin
Manusia
memiliki 46 kromosom (23 pasang) yang terdiri atas 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom kelamin (gonosom). Pria memiliki sepasang kromosom kelamin dengan simbol XY, sedangkan perempuan memiliki sepasang kromosom seks dengan simbol XX. Pria menghasilkan sperma yang mengandung gamet X atau Y, sedangkan wanita menghasilkan sel telur yang mengandung gamet X saja.
Apabila terjadi fertilisasi antara sel sperma Y dengan sel telur X maka akan
membentuk individu dengan kromosom kelamin XY, yaitu pria. Sementara itu, apabila
fertilisasi terjadi antara sel sperma X dengan sel telur X maka akan membentuk individu
dengan kromosom kelamin XX, yaitu perempuan.
2.
Golongan darah
Penentuan
golongan darah pada manusia menggunakan sistem AB0, sistem MN, dan Sistem Rhesus.
a. Sistem
AB0
Penggolongan
darah sistem AB0 berdasarkan pada dua antigen yaitu antigen A dan B serta dua antibodi yaitu anti-A dan anti-B. Perhatikan tabel berikut!
Penggolongan darah sistem MN berdasarkan adanya
salah satu jenis glikoforin A.
Perhatikan tabel berikut!
c. Sistem Rhesus
Penggolongan darah sistem Rhesus berdasarkan reaksi
penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan anti serum Rh.
Perhatikan tabel berikut!
3. Cacat
Atau Penyakit Menurun Pada Manusia
A. Cacat atau penyakit menurun terpaut kromosom
tubuh (autosom)
1) Cacat atau penyakit yang dibawa gen dominan
a) Polidaktili
Polidaktili merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan ataupun kaki. Polidaktili disebabkan oleh gen dominan P, sehingga penderita polidaktili bergenotipe PP (homozigot) dan Pp (heterozigot), sedangkan genotipe untuk normal adalah pp.
b) Brakidaktili
Brakidaktili
merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek. Brakidaktili disebabkan
oleh gen dominan B, sehingga penderita brakidaktili bergenotipe BB (homozigot)
dan Bb (heterozigot), sedangkan genotype untuk normal adalah bb.
c) Kebotakan
Kebotakan
disebabkan oleh gen dominan B, sedangkan gen b untuk normal. Genotipe dan
fenotipe pada kebotakan sebagai berikut.
d) Huntington
Huntington disebabkan oleh sen dominan H, sedangkan gen resesif h normal. Oleh karena itu, penderita huntington memiliki genotipe HH (homozigot) atau Hh (heterozigot), sedangkan genotipe hh untuk normal. Huntington menyerang sistem saraf yang ditandai dengan penderita menggelengkan kepala ke satu arah.
2) Cacat atau penyakit yang dibawa gen resesif
a) Albino
Albino merupakan kelainan di mana tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen. Albino disebabkan oleh gen resesif a. Oleh karena itu, fenotipe albino memiliki genotipe aa, sedangkan fenotipe normal memiliki genotipe AA dan Aa.
b) Gangguan mental/ fenilketonuria (debil, imbisil,
idiot)
Gangguan mental ini dibawa oleh gen resesif. Jadi, apabila gen aa mengalami gangguan mental, maka gen AA (homozigot) dan gen Aa (heterozigot) adalah genotipe untuk normal. Kelainan ini ditandai oleh ketidakmampuan tubuh melakukan proses metabolisme fenilalanin menjadi tirosin. Oleh karena itu, fenilalanin tertimbun di dalam darah dan dibuang melalui ginjal sehingga urine mengandung fenilalanin. Dengan demikian, urine seseorang dapat menandakan orang tersebut menderita gangguan mental.
B. Cacat atau penyakit menurun terpaut kromosom kelamin/seks
(gonosom)
1) Buta warna (color
blind)
Buta warna
merupakan kelainan yang mengakibatkan seseorang tidak dapat membedakan
warna-warna tertentu. Ada dua jenis buta warna, yaitu buta warna sebagian dan
buta warna total. Buta warna sebagian mengakibatkan seseorang tidak dapat
membedakan warna hijau dan merah. Sementara itu, buta warna total mengakibatkan
seseorang tidak dapat membedakan semua warna kecuali gelap dan terang.
Buta warna disebabkan oleh gen resesif cb yang terpaut kromosom X, sehingga kemungkinan genotipe dan fenotipenya sebagai berikut
2)
Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan yang ditandai dengan darah sukar membeku. Hemofilia
dikendalikan oleh gen resesif h yang terpaut kromosom X. Sehingga kemungkinan
genotipe dan fenotipenya sebagai berikut.
Peta Silsilah
Peta
Silsilah Keluarga menggambarkan asal usul sebuah keluarga. Melalui peta
silsilah keluarga dapat diketahui bahwa sifat-sifat manusia diturunkan kepada
keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Hal tersebut dapat dipelajari
dengan menggunakan peta silsilah keluarga; sebagai contoh silsilah keluarga
Ratu Inggris, atau contoh berikut ini adalah Peta Silsilah Keluarga Kerajaan
Majapahit. Nah bagaimana dengan silsilah keluargamu? Cobalah kamu buat.
Pemanfaatan manusia sebagai objek penelitian sering kali mengalami berbagai kesulitan, antara lain sebagai berikut:
a. Umur manusia dan daur hidupnya relatif panjang sehingga dalam penelitian terdapat kesulitan jika umur peneliti pendek.
b. Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai keturunan relatif sedikit sehingga data yang didapat dari perbandingan karakter tertentu sangat kecil dan mewakili.
c. Jarang sekali orang bersedia untuk dijadikan objek penelitian terutama jika yang diteliti tersebut menderita kecacatan atau kelainan pada tubuhnya. Oleh karena itu, sukar untuk mendapatkan data.
d. Dibandingkan hewan dan tumbuhan, manusia hampir tidak dapat dikontrol suasana lingkungannya yang sesuai dengan harapan
e. Sulit mengamati perkembangan karakter sesuai dengan harapan peneliti karena statusnya berubah-ubah.
f. Manusia tidak dapat dipaksa untuk menuruti anjuran atau harapan peneliti untuk kawin dengan seseorang yang akan diselidiki.
Agar pewarisan sifat keturunan yang terdapat dalam suatu keluarga dapat dirunut dan dipelajari untuk beberapa generasi, kita harus melakukan beberapa hal sebagai berikut.
a. Membuat peta silsilah (pedigree chart), yaitu catatan asal-usul suatu sifat dari nenek moyang hingga anak cucu beberapa generasi berturut-turut.
b. Mempelajari peristiwa penurunan sifat pada anak kembar.
c. Membandingkan dengan pewarisan sifat keturunan pada hewan dan tumbuhan
Berikut ini adalah contoh peta silsilah keluarga ratu victoria ( Kerajaan Inggris )
Perhatikan gambar silsilah keluarga Ratu Victoria:
1.Berapa generasikah yang tergambar dalam peta silsilah tersebut?
2.Jika umur setiap generasi 50 tahun, berapa lama sifat hemofili pada
keluarga tersebut dapat dirunut?
contoh lain peta silsilah . Cermati !
Demikian tadi uraian mengenai pewarisan sifat pada manusia [hereditas manusia].
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar